50. Jujur pada hati

1008 Words

Dalam keheningan malam, Luke berdiri seorang diri di balkon apartmennya. Satu kaleng minuman bersoda berada di tangan kanannya. Sesekali ia menyesap minuman tersebut yang terasa dingin melewati tenggorokannya. Dengan mata masih terfokus menembus pekatnya malam, yang bertabur dengan kerlab kerlib lampu jalanan. Lelaki itu menerawang akan jalan hidupnya hingga bisa sampai di titik ini. Jika boleh Luke jujur pada hatinya sendiri, jauh di dalam dasar hati, ia merasa kesepian. Kurang kasih sayang serta perhatian. Terlahir menjadi anak tunggal nyatanya tak membuatnya bahagia. Pasalnya, Luke tak ada teman untuk berbagi keluh kesah. Segala hal yang ia hadapi selalu sendirian. Meski dia masih memiliki keluarga tapi semua telah disibukkan dengan dunia masing - masing. Apalagi mami Zubaida. Sebenar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD