Jam delapan malam dan Raina tak kunjung juga keluar dari dalam kamar. Membuat Luke yang sedang duduk seorang diri di sofa ruang keluarga menjadi cemas. Berkali - kali lelaki itu memperhatikan pintu kamar Raina yang masih saja tertutup rapat. Tak ada tanda- tanda jika sang empunya akan keluar kamar. Lukman tak bisa lagi menahan kegelisahan nya. Ia segera beranjak dari duduknya dan mendekati kamar Raina. Ia cemas, tentu saja. Sejak Lukman selesai makan sore tadi dan hingga saat ini, ia tak melihat keberadaan Raina. Padahal biasanya wanita itu akan selalu berkeliaran di sekitarnya. Merasa aneh karena ini tidak biasa terjadi pada Raina. Tok... Tok... "Rain....!" Lukman mengetuk pintu kamar Raina dengan menyebut nama wanita itu. Tapi tak ada sahutan dari dalam sana. 'Apakah Raina sudah tidu