Campur aduk

1169 Words

Rintik hujan menghiasi bumi pagi ini. Cilia bangun, karena merasakan engap di dadanya. Sebenarnya ia enggan karena masih lelah, tapi rasa engap ini semakin lama semakin menyiksanya. Hingga akhirnya mata lentik itu mau tidak mau bangun dan membuka mata. "Om?" "Lagi apa?" tanya Cilia gagap. Ia terkejut saat tahu yang membuat tubuhnya berat itu ternyata Lucas. Pria itu sedang menimpanya. Tidak, lebih tepatnya menyusu di atas dadanya. "Selamat pagi," katanya dengan wajah tanpa bersalah. Alih-alih ingin marah, Cilia malah jadi meleleh saat mendapat sapaan lembut Lucas. Apalagi saat melihat wajahnya yang tampan dan mempesona, padahal baru bangun tidur. Dan ya, jangan lupakan mata biru, bibir tipis merah dan hidung mancungnya. "Arrgghhhh, kenapa dia ini tampannya ngga ketulungan, sih!" bati

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD