Sam masih dengan keputusannya; menjadi pria egois, pura-pura tidak mengharapkan Tari agar wanita itu meninggalkannya, meski karena kenyataan tersebut pula, batin Sam menjadi semakin tersiksa. Karena jangankan berkata atau malah berbuat kasar, melihat wajah Tari terus diselimuti duka saja, Sam merasa sangat tersiksa. Sam merasa tidak baik-baik saja. Bahkan, Sam merasa hidupnya hanya diselimuti dosa, lantaran ia tak lagi bisa menjadi suami yang bisa membahagiakan istri berikut anak-anaknya. Itu kenapa, mati menjadi satu-satunya tujuan yang Sam bisa. Meski pada kenyataannya, mati juga bukan perkara mudah. Belum lagi di tengah kenyataan Sam yang sekarang, yang untuk bergeser apalagi pergi saja, membutuhkan bantuan orang lain. Sambil membayangkan wajah sedih Tari, Sam menarik-narik selang infu