Bak busur panah, Gafi melesat masuk ke ruang pakaian, karena darah berceceran menuju ke sana. "Aaliyah!" Panggil Gafi panik. Gafi membuka pintu kamar mandi. "Aku buang air." Suara lirih Aaliyah terdengar dari bilik closet berada. "Kamu kenapa?" Gafi masih cemas meski sudah mendengar suara Aaliyah. "Aku tidak apa-apa." "Kamar berantakan ...." "Nanti aku ceritakan, Om keluar sana. Ditungguin saat buang air itu tidak enak, Om." Gafi ke luar dari kamar mandi. Ia menunggu Aaliyah dengan mondar mandir di depan pintu kamar mandi. Perasaanya belum lega. Pintu kamar mandi terbuka. Aaliyah muncul dengan satu kaki berjinjit. Tanpa bicara, Gafi mengangkat tubuh Aaliyah. Ia gendong ke luar dari sana. Diturunkan Aaliyah di atas tempat tidur yang tak lagi memakai seprai. "Kenapa kamar beranta