Aaliyah menatap bola mata ibunya. "Andai saat aku melahirkan nanti. Ini sudah pasti akan melewati operasi Cesar. Seandainya dokter bertanya ...." Aaliyah menundukkan wajah. Diusap pipinya yang basah. "Aaliyah?" Panggil lembut Bu Alda. Aaliyah mengangkat wajah, ditatap bola mata maminya. Bibir Aaliyah tetap bisa mengukir senyum, meski air mata berjatuhan membasahi pipinya. "Seandainya, diantara aku, dan bayiku, hanya satu orang yang bisa hidup ...." "Aaliyah, kamu bicara apa, Nak!?" Bu Alda mengguncang lembut bahu Aaliyah. "Tolong selamatkan anakku, Mami. Aku mohon." Aaliyah tersedu. Bu Alda menarik bahu putrinya. Dipeluk erat putri tunggalnya. "Tidak ada yang harus dipilih, Aaliyah. Kalian berdua pasti selamat, dan sehat." Suara Bu Alda bergetar. Aaliyah melepaskan pelukan maminya