Aaliyah menyandarkan punggung ke sandaran jok mobil. Matanya terpejam. Galau, dan gelisah yang ia rasakan tak ingin ditunjukkan pada siapapun. Termasuk pada Pak Edi yang selalu menjaganya. Kepala Aaliyah menunduk, untuk menyembunyikan air mata. Aaliyah tahu, ia harus sadar diri. Pernikahan bersama Gafi hanya sementara, bukan untuk selamanya. Gafi tetap hak milik Aulia sepenuhnya, dirinya hanya meminjam saja. Tak bisa menuntut perhatian Gafi hanya untuknya, apa lagi berharap cinta. Aaliyah mengusap mata. Selama empat bulan menikah, Gafi membawa pengaruh baik padanya. Sifatnya yang sedikit urakan, dan temperamental bisa dikikis sedikit demi sedikit. Ia mulai banyak belajar tentang agama. Cara Gafi mengajarkan bukan hanya dengan kata-kata, tapi dengan perbuatannya. Yang terpenting bagi Aa