Menjadi Manusia Es Batu

1082 Words

"Kalau ada yang deket kenapa mesti cari yang lain, Mbak," sela Dimas sambil memegang hendel pintu kamar Kiaa. Tangan kokoh itu mendorong pintu agar memberinya ruang untuk masuk ke kamar. "Hai Cantik, lihat apa?" sapa Dimas pada Caca. Ia langsung duduk di sebelah Caca tanpa permisi. "Om," balas Caca. Mata indah Caca yang dihiasi bulu mata lentik itu mengerjap sambil tersenyum. "Om suka lihat video ini?" ujarnya seraya menunjuk video yang tengah dilihatnya. "Iya, Om suka liat Caca, apalagi nemeni Caca sama Mama," balas Dimas. Bibir tipis itu terkekeh pelan. "Yuk sini duduk sama Caca," ajak Caca. Ia bergeser memberi ruang pada Dimas di sebelahnya. Dimas menurut saja. Ia menuruti permintaan Caca untuk melihat video bersamanya. Sambutan Dimas membuat wajah Caca makin sumringah. Rasa bosan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD