Alin Hutama Kamandaka sejak kecil telah kehilangan orang tuanya karena kecelakaan menewaskan kedua orang tuanya. Alin kecil memilih diasuh kakak sulungnya dari pada tingga bersama kakeknya atau keluarganya yang lain. Kakak sulungnya Jayaprana sejak dulu tinggal di ibu kota dan menjadi pengusaha sukses tanpa bantuan mendiang orang tuanya. Alin ingat bagaimana ia menangis kencang melihat mayat kedua orang tuanya yang meninggal dihadapannya. Saat itu ia merasa hanya satu orang yang ingin ia temui setelah kepergian orang tuanya yaitu Jayaprna Hutama Kamandaka Kakak sulungnya.
Setelah kecelakaan itu Alin dibawa ke Jakarta dan tinggal bersama Jayaprana. Untung saja Rita istri Jayaprana juga sangat menyayangi Alin dan memperlakukan Alin bukan hanua sebagai adik iparnya tapi juga putrinya. Jarak umur Jayaprana dan Alin sangat jauh hingga Alin lebih cocok menjadi anaknya dari pada menjadi adiknya. Kehidupan Alin berjalan dengan baik hingga dia dewasa karena ada Jagadta dan Jantaka keponakannya yang menjaga selama ini namun kehidupan cinta Alin penuh dengan kekecewaan.
Saat Alin berumur 19 tahun ia jatuh cinta kepada seorang laki-laki tampan anak salah satu sahabat kakaknya namun ditolak mentah-mentah membuat Alin kecewa dan berharap ia tidak akan bertemu lagi dengan laki-laki itu. Setelah mengalami kekecewaan yang begitu besar di umur sembilan belas tahun, Alin kembali merasakan patah hati ketika laki-laki kedua dalam hidupnya muncul dan menjadi tunangannya. Tunangannya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri hingga hamil. Rencana pernikahaan yang tinggal menghitung hari pun gagal. Alin pergi menyembuhkan lukanya dan sekarang kembali ke Jakarta karena permintaan Kakak dan Kakak iparnya.
Alin tidak menyangka jika kepulangannya ini akan membuat hidupnya kembali berpotensi mengalami sakit hati lagi ketika ia menghadapi kenyataan harus bertunangan dan menikah dengan laki-laki yang tidak ingin ia temui. Cinta pertama yang menyakitkan yang seharusnya tidak perlu ia ingat.