episode 8: Badai

1040 Words
“Oh, sejenis bumbu dapur.” Berambang dan Ketumbar tidak mengerti gumaman seniornya tersebut, mereka berdua berpikir bahwa sang senior sedang memikirkan tentang bumbu dapur yang sudah meulai habis,” senior, apakah bumbu dapur sudah menipis? Apakah senior ingin mengajak kami pergi membeli beberapa macam jenis bumbu dapur?” tanya Berambang. Zein tersentak, ia kembali memandang kedua juniornya tersebut. Bibirnya tersenyum tipis, ternyata mereka berdua mendengar gumamannya dan salah sangka hingga berpikir bahwa bumbu dapur sedang habis, mereka tidak tahu saja kalu maksudnya adalah nama mereka berdua sangat mirip dengan bumbu dapur. “Bukan, maaf apakah kalian berdua tadi hendak mencoba mengeluarkan kekuatan angin dan api?.” “Benar, kakak. Saya ingin mengeluarkan kekuatan angin, tapi tidak bisa. Rasanya sangat sulit, apakah kakak bisa mengejari saya?” balas Berambang. “Saya ingin mengeluarkan jurus api, tapi juga selalu gagal. Mohon kakak untuk mengajari saya,” jawab Ketumbar. “Cakra angin. Sebelum membahas masalah mengeluarkan cakra atau kekuatan angin, apakah kalian sudah memperkuat tubuh kalian? Bagaimana mungkin seseorang bisa mengeluarkan suatu kekuatan kalau fisiknya saja lemah. Kekuatan itu hanya tersimpan tanpa bisa dikeluarkan, karena wadahanya tidak memenuhi sayarat. Akan terjadi ketidak sinambungan dalam kekuatan tersebut,” jelas Zein. “Jadi, kita harus memperkuat tubuh dulu kakak? Setelah itu apa lagi?” tanya berambang. “Melatih kekuatan spiritual dan supranatural kalian, biar aku canontohkan.” Zein Zulkarnmain mulai memejamkan matanya, ia memuasatkan cakra pada kedua telapak tangannya, dia menyerngit karena nyeri di bagian tubunya akibat sisa racun yang masih ada dalam tubuhnya. Setelah semua kekuatannya terkumpul, pusaran angin besar berada pada kedua telapak tangannya, pria itu langsung mengarahkan kekuatan angin tersebut pada sebuah pohon besar di halaman perguruan rajawali tersebut. “p****g beliung!!!” sebuah angin besar berputar-putar menghantam pohon tersebut hingga membuat akar pohon tersebut keluar dari tanah dan terangkat ke atas, berputar di atas pusaran angin tersebut. Berambang dan Ketumbar tercengang, mereka berdua takjub melihat kekuatan tersebut. Yuda langsung keluar dari ruang kesehatan ketika mendengar suara retakan, matanya terbelalak melihat pohon yang dianggap keramat bahkan tidak bisa ditebang berputar-putar di atas pusaran angin, matanya teralih pada sosok sang sahabat. Pria itu terlihat mengendalikan pusaran angin tersebut, sungguh kekuatan yang sangat luar biasa. Tapi dirinya ingat pesan dari pimpinan perguruan rajawali kalau temannya itu tidak boleh menggunakan kekuatannya untuk sementara waktu dkarenakan tubuhnya masih lemah. Yuda langsung berlari mengampiri Zein, ia berusaha untuk menghentikan temannya itu agar berhenti dalam menggunakan kekuatannya. Genzo Milinium Ring tersentak, ia merasakan sebuah kekuatan besar dalam perguruan di bawah naungannya tersebut, kekuatan itu mamou mencabut pohon keramat peninggalan leluhur perguran Rajawali,”Ring, suatu hari, kau akan melihat ada seorang kesatria. Dia memiliki kekuatan besar, namun tidak sombong. Pohon ini akan tercabut oleh kekuatan besarnya, serta berkasih sayang pada sesamanya.” Pria itu teringat pesan mendiang gurunya tersebut, ia pun segera berlari sumber kekuatan besar itu berada, rasa penasaran membuatnya menghentikan meditasinya. ** “Satria, sudah hentikan! Kamu tidak bisa menggunakan kekuatanmu, kamu harus ingat pesan kak Ring. Kamu ini belum pulih benar, jadi jangan sampai tubuhmu hancur hanya karena kau ingin pemer kekuatan,” tegur Yuda. Pohon dianggap keramat tersebut terhempas ke tanah setelah Zein menarik kekuatannya, napasnya langsung terengah-engah, sesungguhnya dia juga tidak tahu kenapa bisa mengeluarkan kekuatan sebesar itu. Yang dia tahu, sekalipus dirinya sudah dewasa, tapi untuk mengeluarkan angin, tidak bisa semudah itu. Karena dirinya tipe pengguna elemen api dan air. “Satria, kamu baik-baik saja? Lihatlah, wajah kamu saja masih pucat. Kamu harus istirahat, kak Ring sudah bilang agar tidak menggunakan kekuatan dulu,” tegus Yuda. “Aku mintak maaf, tapi aku sungguh penasaran. Aku pengguna elemen api dan air, tapi tiba-tiba sebuah kekuatan terdorong dalam tubuhku untuk mencabut pohon tersebut. Aku juga tidak mengerti, Yuda.” Zein memperhatikan kedua tangannya, kosong dan tidak ada apapun di dalamnya. Tetapi, ketika kekuatan entah darimana tadi tiba-tiba mendorongnya untuk melakukannya, dia pun tidak bisa menolak. “Satria.” Zein mengalihkan perhatiannya pada asa suara itu, Avei salah satu dari petinggi perguruan rajawali, menghampiri muridnya tersebut. Di belakangnya ada Genzo Milinium Ring dan Merik. “Kak Avei, kak Ring, kak Merik.” Pria iru menyapa ketiga gurunya tersebut. “Satria, setelah ini kamu ikutlah bersama Merik. Kondisimu harus segera dipulihkan, sebulan akan ada ujian kenaikan level. Tinggal satu level lagi, jika kamu lulus, kamu bisa melakukan tujuan awalmu masuk perguruan rajawali.” Ring menatap salah satu muridnya itu datar, memang tatapan pimpinan perguruan rajawali itu selalu datar, tidak pernah sedikit pun berubah menjadi lembut. “Baik, guru.” Zein mengangguk, setelah itu ia mengikuti Merik. Merik salah satu petinggi perguruan, dia tidak suka banyak bicara tapi ahli medis, bahkan ketika mengobati pun bicaranya sangat dingin seakan tidak pernah mengenal manusia. “Guru, apakah benar ada ujian kenaikan level? Artinya murid level 8 harus mengikuti ujian tersebut? Aku harus bersiap. Berlatih lebih keras, karena tujuanku adalah untuk mewarisi kerajaan Kayumas,” tanya Yuda. “Benar, karena itu. Seluruh murid dengan leve 8 harus bersiap, tapi sebelum pengumuman resmi keluar, kamu tidak perlu mengatakan hal ini pada siapapun. Biar nanti aku sendiri yang akan membuat pengumumannya,” jelas Ring. “Baik, guru,” balas Yuda patuh. Genzo Milinium Ring membalikkan tubuhnya, dalam sekejam dia langsung menghilang dari tempat itu. Tinggal Avei, pria satu itu sangat humoris, kadang mengatakan kalimat yang tidak penting sama sekali, meski begitu para murid selalu mengidolakannya karena kehebatannya membuat masakan. “Haduh, kenapa pohon keramat itu bisa tumbang? Aku harus menanamnya lagi,” keluahnya. Berambang, Yuda dan Ketumbar memandang petinggi perguruanya itu heran. Setahu Yuda, pohon itu sudah ada sejak dirinya masuk, bahkan pimpinan perguruan rajawali sendiri mengatakan, kalau pohon itu ditanam oleh pendiri perguruan ini. Pohon tidak bisa tumbang kecuali oleh orang pilihan, matanya membuat ketika menyadari kalau pohon tersebut telah tumbang, itu artinya salah satu sahabatnya adalah orang pilihan. Kalau sudah menemukan satu mansia pilihan, artinya masih ada 6 lagi. Tapi siapa mereka?. “Yuda, kamu jangan pernah memberitahukan apa yang Genzo bilang padamu, sahabatmu akan dalam bahaya jika sampai orang luar tahu bahwa mereka adalah salah satu 7 satria langit. Satria akan selalu menjadi buronan, nyawanya terancam,” jelas Avei. “Apakah begitu sangat mengerikan?” tanya Yuda masih sangat tidak percaya. “Tentu saja, apakah kau pikir aku berbohong padamu? Kamu berani meragukan gurumu?” jawab Avei kesal.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD