Halaman depan rumah Wang ternyata sangat luas. Ada taman bunga yang sangat indah dari pintu utama sampai menuju gerbang depan. Rumah ini mungkin ada empat kali lipat lebih luas dari rumahku di Jakarta. Mataku takjub memandang taman yang begitu indah terawat. Pohon-pohon berjejer rapi, begitu juga dengan aneka bunga yang tumbuh mengelilingi pohon-pohon berdaun cemara itu. Aku tidak tahu itu pohon apa, tapi daunnya seperti daun cemara hanya pohon ini tidak setinggi pohon cemara. “ Ini pertama kalinya kamu keluar melihat taman ini?” Suara Wang membuyarkan pandanganku yang takjub. Aku mengganguk dan tidak melepaskan pandanganku pada taman dan kolam ikan di tengah taman . yang begitu indah. “ Ayo.. kita lihat kolamnya. Aku memelihara banyak ikan di sana”. Wang menjulurkan tangan