***
Di sebuah ruangan, seorang pria duduk diatas sofa empuk disana. Pria itu seperti baru saja selesai melatihkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku.
Selama satu bulan ini, dia terbebas dari sekapan seseorang yang sudah ia masukan kedalam daftar musuh terbesarnya. Kini dia hanya perlu memulihkan kondisinya agar bisa kembali seperti dulu. Bugar.
“Hey!” sapa seorang pria lainnya yang saat ini sedang melangkah ke arahnya.
Ia mendongak, menatap pria yang tak lain adalah sahabatnya. “Van…,” gumamnya saat pria itu berdiri tepat di depannya.
“Coffee…!” ucap pria itu, meletakan cangkir berwarna putih diatas meja. Lalu, ia pun lekas mengambil posisi duduk disamping sahabatnya.
“Thanks!” balasnya dan hanya ditanggapi dengan deheman singkat saja.
Dia bergerak, mengulurkan tangan kanannya, me
