Antoni mengambil nafas dan mulai membaca surat wasiat tersebut. Suara baritonenya mengalun dengan tatanan kata-demi kata yang terdengar jelas oleh semua orang yang ada di ruangan perawatan ini. Dia menyebutkan tentang data pribadi Bima, lengkap dengan no kartu tanda penduduk, alamat dan jabatannya. Lalu dilanjutkan dengan kalimat
“ Surat wasiat ini dibuat dengan sadar, tanpa paksaan dari pihak manapun.”
Itu adalah point paling penting yang harus dia bacakan, agar tidak ada lagi gugatan, saat surat wasiat ini dijalankan.
Lalu sampailah Antoni, pada inti dari surat wasiat ini. Asset-asset Bima, baik berupa asset bergerak ataupun tidak bergerak yang akan dibagikan kepada keluarganya.
“ Untuk Abimanyu Aditya, Ayah dari Bima. Akan mendapat uang tunai sebesar 300 milyar. Dengan memperhitun
