Sekali lagi, baru setengah lima ketika Nathan terbangun, karena tidak bisa kembali tidur, dia memutuskan untuk membuat minuman untuk dirinya. Nathan melangkah meninggalkan kamarnya ketika dia merasakan hembusan angin dingin menerpanya. Pintu balkon terbuka lebar sekali lagi, apakah Alice juga ada diluar? Nathan merasakan dejavu. "Alice?" Tanya Nathan, ragu. Alice terlompat kaget mendengar namanya dipanggil. "Ya?" Jawab Alice setelah menenangkan diri. "Lo cepat banget bangun." Nathan terdiam sejenak, mengingat kejadian kemarin. "Atau lo nggak tidur lagi ya?" Tanya Nathan curiga. Nathan tidak suka dengan ide kalau Alice tidak mendapat cukup tidur karena Lau maupun Tasya. "Gak. Gue tidur kok." Elak Alice, dia berbalik membelakangi Nathan, memandang ke arah langit yang masih gelap. Dia mem