rasa yang ada

rasa yang ada

book_age18+
7
FOLLOW
1K
READ
like
intro-logo
Blurb

sinar matahari menembus jendela kantor ku. kontras dengan keadaan diriku yang sedang termenung, ya termenung memikirkan perjodohan yang di buat oleh kedua orang tua ku.

aku bukan lah perawan tua. umurku masih 23 tahun. usia yang masih sangat muda untuk memasuki usia pernikahan, ya itu menurut ku. target menikah di umur 28 tahun tentu masih terlalu dini untuk ku untuk memikirkan menikah.

lamunan ku terhenti saat seseorang mengetuk pintu kantor ku dan membuka nya. selamat sore Bu, ujar asisten ku yang bernama riska. oh ya sore ujarku.

Bu mohon maaf di depan ada tamu yang ingin bertemu , tamu?? ujar ku.

aku tidak ada janji kan hari ini ris? tidak Bu jawabnya.

hmm baiklah. aku akan segera menemui nya. ujar ku.

aku sedikit tertegun melihat wanita paruh baya seumur ibu ku. dia sangat cantik dengan wajah blasteran Eropa. halo selamat sore, aku menyapa nya. dia menatap ku dan tersenyum padaku. selamat sore nak kirana, perkenalkan saya Imelda. aku pun menyambut uluran tangan nya. saya tau kamu pasti kaget dengan kedatangan saya, sebelum nya saya akan memperkenalkan diri. saya ibu dari calon suami kamu Indra Bastian. dan sukses keterangan nya sukses membuat ku diam seribu bahasa. mana ada calon mertua yang menemui calon menantunya dahulu. ada apa ini aku bertanya tanya dalam hati.

dia sengaja ingin menemui ku, ingin tau wanita seperti apa yang akan menikahi anak nya. aku pun sebenarnya tidak perduli atas penilaian nya mau nilai aku A+ atau z sekalipun. yang aku rasakan aku sangat tertekan dengan rencana perjodohan ini.

ic_default
chap-preview
Free preview
pertemuan
suasana di rumah orang tua ku sangat ramai, di dapur ibu ku sibuk memasak di bantu asisten rumah tangga. ayah ku sibuk mencukur jenggot di wajah nya. sambil sesekali berteriak kepada ibu ku untuk minta di buatkan kopi, atau minta d ambil kan cemilan. semua orang antusias menampilkan penampilan terbaik nya untuk memberikan citra aura yang positif untuk keluarga ini. yang tidak bersemangat hanya aku seorang diri. aku pemeran utama untuk hari ini. seperti sedang menunggu vonis apa yang aku dapatkan. semenyakitkan itu kah perjodohan ini. Kiran cepat mandi siap2 sebentar lagi keluar Indra akan datang. ibu ku berteriak dari dapur. ya ibu Dinda Kania ibu yang sangat aku sayangi. walaupun bawel tapi aku sangat menyayanginya. aku bergegas turun dari kamar ku menunju ke ruang makan untuk membantu ibu ku. ya aku tak mau seperti acara lamaran pada umumnya yang calon pengantin wanita baru akan turun setelah semua orang datang. dan menjadi perhatian semua orang pada saat menuruni tangga. aku tidak mau seperti itu. "ibu sibuk banget sih, mau ada acara apa sih ibu. ujar ku pura2 tidak tahu " duh anak ini ya. Kiran acara kamu lah. gimana sih nak. ini yang mau di lamar santai bgt' aku pun tersenyum mendengar ocehan ibu ku " hehe iya ibu ku sayang. sini Bu aku bantu"aku pun membantunya manata makanan dan kue yang sudah siap. tepat jam 19.00 keluarga Indra Bastian datang. hanya keluarga inti. Bapak Bastian trianggono dan ibu Imelda Dewi, dan satu perempuan yang aku yakin ini adiknya Indra. Indra sendiri sudah ada d tengah klg nya. keluarga ku dan aku menyambut kedatangan keluarga Indra. penampilan Indra sebenarnya tidak buruk. tampan malahan. mewarisi wajah blasteran dari sang ibu. postur tubuh yang tinggi. kulit yang bersih. pasti akan membuat semua wanita terpesona atau mungkin jatuh hati. acara perkenalan lebih santai. kami hanya mengobrol sambil menikmati hidangan. aku belum memperkenalkan diriku secara formal pada Indra. tanpa aku memperkenalkan diriku pun aku yakin Indra tau bahwa aku wanita yang akan d jodohkan dengan nya. karena hanya aku wanita muda di sini. ya aku anak tunggal. "nah gimana Indra dan Kiran, baiknya kalian mulai dari sekarang saling mengenal lebih jauh " ujar bapak Bastian " iya om eh pa mungkin kami akan mulai memperkenalkan diri kami masing2 dulu " ujar Ku. aku segera meralat kata2 om menjadi pa. Karena lirikan dari bapak Bastian. dari awal beliau tidak mau di panggil om , ingin langsung papa. Karena menurut nya aku pun akan segera menjadi anak nya. " baiklah. Kiran...Indra silahkan kalian mengobrol, kami yang sudah tua ini akan nostalgia sambil karaoke mengenang kami pernah muda " ayah ku tertawa, dan di sambut oleh tertawa ibu dan orang tua Indra. dan di sinilah kami. di taman depan kolam renang, mencoba berbincang memperkenalkan diri kami. " kiran aku sebenarnya punya kekasih" ujar Indra. " dan aku di posisi tidak mungkin menolak perjodohan ini. aku tidak mau membuat ibu ku sedih" aku mendengar dalam diam " lalu" ujar ku. " bagaimana kita akan menjalani pernikahan ini? " aku tidak mau berjanji aku akan mencintaimu tapi aku akan tetap menjalani nya " Indra berbicara dengan lirih " baiklah, kamu tidak usah terbebani oleh Ku.aku pun tidak akan menuntut apa-apa padamu, cukup menjadi swamiku yang baik walaupun kamu dan aku terpaksa menjalani nya" "definisi yang baik yang bagaimana? Indra Bertanya padaku" "tetap menjaga kehormatan aku dan keluargaku ku di depan semua orang, mau kamu tetap berhubungan dengan kekasih mu itu pun aku tak perduli, tapi tutup rapat-rapat kelakuan mu, jangan sampai bocor ke keluarga atau pun orang lain" jawab ku " okkay , aku setuju " Indra mengajaku bersalaman " deal " dan aku pun menyambut uluran tangan nya. " hmm baiklah, aku akan memperkenalkan diriku. namaku kirana Sarasvati, umurku 22 tahun, aku anak dari bapak Dirga Mahendra dan ibu Dinda Kania. aku anak tunggal. aku sekarang masih membantu papah ku d perusahaan nya" ujar ku "aku Indra Bastian, putra dari bapak Bastian trianggono dan ibu Imelda Dewi. aku dua bersaudara, adik ku bernama liliana Dewi. pekerjaan ku aku wiraswasta dan punya perusahaan Strat up sendiri, masih merintis ujar ku , Kiran hanya tersenyum simpul mendengar kata2 ku okkay ujar nya, kita sudah saling mengenal minimal tau nama dan pekerjaan Kiran pun tertawa, dan disini aku baru menyadari ternyata senyum Kiran sangat manis, dan membuatku ingin terus menatap wajah nya. Kiran pov acara hari ini selesai. kedua keluarga terlihat sangat bahagia. keluarga indra sudah pamit dan meninggalkan rumah orang tua ku. aku pun sedikit lebih lega. karena aku tidak akan terbebani menjalani pernikahan yang sesungguhnya. "Kiran. ayah dan ibu berharap kamu ikhlas nak menerima perjodohan ini" ujar ibu sambil mungusap rambut ku " tentu saja Bu jika aku tidak ikhlas, aku mungkin sudah pergi entah kemana dan tidak akan menghadiri acara ini,aku berusaha menjalani nya Bu. ibu tidak usah khawatir"aku berkata sambil memeluk nya. pagi-pagi sekali aku sudah berangkat ke kantor. banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan hari ini. hari ini pun sudah d jadwalkan untuk fitting baju pengantin. aku dan Indra akan bertemu langsung d galery. persiapan pernikahan ini sangat singkat. konsep pun aku dan Indra menyepakati hanya untuk keluarga saja. sampai d galery, aku pun memilih baju yg akan aku kenakan. aku jatuh hati pada wedding dress simple dengan belahan d**a rendah. panjang gaun nya semata kaki ku. aku sengaja tidak ingin memakai gaun yang menjuntai. Karena konsep pernikahan yg simple. sambil menunggu Indra datang aku segera mencoba gaun nya. dan berharap pas di tubuh ku. Indra POV aku telat sampai ke galery, Karena pekerjaan yang menumpuk. sampai di sana segera mencoba jas yang aku kenakan, berwarna abu2 muda. aku tidak memilih jas ku. pada.pernikahan ku.kali ini aku pasrah. karena semua sudah d tentukan oleh orang tua ku. pak Indra mohon d tgu sebentar ibu Kiran sedang mencoba gown nya. okkay jawabku. Kiran pun keluar dari ruangan, aku terpaku menatap nya, dia terlihat sangat cantik. body yang bagus, besar d bagian depan dan pas di bagian belakang, upppssss pikirin mesumku liar kemana mana. sadarlah Indra... dia tersenyum kepadaku, dan aku menghampiri nya. " hai , sudah lama? " sapa nya. lumayan jawabku " gimana gown ku. bagaimana menurut mu? dia bertanya padaku. okkay ko. cocok sama kamu " ya udah aku ambil yang ini aja ya" dia tersenyum kepadaku oh ya habis ini kita ke venue ya, ad food test juga. mamah papa kita ud d sana. ujar nya " Kiran,kita satu mobil aja, mobil kamu biar nanti sopir ku yang bawa" " tapi ga apa2 Ntr kamu harus ater aku balik ke kantor" tanya nya " iya okkay, Ntr aku antar " jawabku Kiran POV aku sebenarnya merasa kurang nyaman satu mobil dengan Indra, rasa canggung menghampiriku, bingung harus ngobrol apa , atau memulai obrolan darimana, alhasil kami hanya diam sambil mendendangkan lagu.dan aku berharap segera tiba di venue wedding. sampailah kami di lobby hotel, aku bergegas turun dari mobil Indra, Indra menoleh kepadaku sambil pasang muka bingung "kamu ko buru2 amat sih , hei sabar " ujar Indra. aku pun menjawab " sorry ndra aku kebelet pipis" ujar ku sambil berlari kecil keluar dari toilet, aku sayup2 mendengar Indra mengobrol dengan sesorang wanita, wanita itu terdengar merengek , " gak bisa gitu dong Indra, aku ini pacar mu, masa kamu nikah sama orang lain", " hai hai honey tenang pernikahan itu hanya d atas kertas, tidak akan terjadi apapun antara aku dan kiran" suara Indra terdengar seperti lagu yang fals sekali di telingaku. tak tahan rasanya kaki ini ingin menghampiri mereka, aku pun melangkah mendekat, Indra sedikit kaget tapi Indra berhasil menguasai dirinya tetap terlihat cool. "halo" sapaku, wanita itu termenung melihat ku, "ah ya halo aku Kiran calon istri formalitas Indra " ujar ku. wanita itu melihat sinis terhadap ku, tangan nya langsung merangkul tangan Indra, " aku Eka " ujarnya kami pun berada d sini duduk bertiga di meja resto hotel. aku memulai obrolan " Eka, aku di sini ingin berbicara, aku tidak akan melarang Indra untuk bertemu atau berhubung dengan mu, silahkan saja. tapi aku minta kamu menghargai pernikahan aku dan indra, aku meminta kamu dan Indra tidak terpublish di keluarga dan teman2 kami. aku ingin menjaga nama baik keluarga kami. eka menjawab, " aku tidak bisa kamu atur, Indra adalah milikiku hak aku untuk show off hubungan kami " kalau begitu aku tidak akan ijinkan Indra bertemu dengan mu dengan santai ujarku. Indra Mun menengahi ketegangan di antara aku dan Eka. " hai honey, aku pun d sini meminta hal yang sama dengan kiran. untuk kita honey, dan aku Kiran sudah sepakat suatu saat kita akan mengakhiri hubungan ini " sebenarnya aku sedikit terkejut akan ucapan Indra, Karena sebelum nya kita belum pernah membahas ini secara detail. Eka pun mengajukan pertanyaan, "kapan hubungan kalian akan berakhir? " aku menjawab secepatnya setelah melihat situasi yg memungkinkan untuk d jadikan alasan. okkay ujar Eka "dan aku akan meminta yang pertama darimu Eka, tolong lepaskan tangan Indra, ini tempat public dan kamu harus menghargai proses pernikahan yang akan kami lewati. sebentar lagi orang tua kami akan datang, dan aku harap kamu segera pergi"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
291.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
211.8K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
151.7K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.1K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
166.2K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
225.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook