Sebelas

1585 Words

"Apa sih, Kak?" desisku kesal. Aku sudah tertarik keluar kamar dengan menggunakan sendal hotel dan pintu kamarku telah ditutup Rayyan menggunakan tangannya yang satu lagi. "Apa lagi maunya Kak Rayyan?" "Mama saya... " "Kenapa dengan mama anda?" selaku cepat. "Saya nggak tahu kenapa, dari tadi katanya pengen video call sama kamu." Rayyan mengusap wajahnya setelah melepaskan cekalan tanganku pada tanganku. "Mama itu kalau ada maunya yang dia pengen banget, susah dibantah. Kalau nggak, mama bakalan hubungin aku terus." "Saya udah bilang kamunya lagi istirahat, tapi tetap aja mama minta ngobrol sama kamu, nggak lama katanya." Aku menghela napas. "Ya udah. Sana sambungin panggilan video sama Tante Mitha." "Tapi sebentar versi mama itu beda, Van. Bisa jadi lama nantinya." "Hmmm. Udah... h

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD