Usai mandi dan menuju lemari hendak mengambil pakaian, aku mendapati layar ponselku menyala di atas meja rias. Keningku berkerut ketika melihat nama Tante Mitha tertera di panggilan masuk yang tertera di layar ponselku. Selain mama, aku juga bertukar nomor ponsel dengan Tante Mitha karena beliau memintanya. Aku mengganti nomor lamaku, setahun setelah putus dengan Rayyan. Awal mula putus, Tante Mitha sempat beberapa kali menghubungiku. Dan setelah itu, aku mengganti nomor ponselku. Masih dengan menggunakan handuk yang melilit sebagian tubuhku, aku meraih ponsel tersebut dan menggeser tanda berwarna hijau di sana. "Hallo, Tante?" "Vania, ini saya. Tolong jangan matiin dulu teleponnya, saya mohon... " Aku menggumam malas karena tahu sang pemilik suara yang tak lain adalah Rayyan. Gerakan