“Semoga ini bisa membantu,” ulah iseng Lik Marni benar-benar mebuat Aira kelojotan, dua lorong kemalluannya dipenuhi oleh batang. “Saya mau istirahat sebentar, biar sperrma Den Rangga bisa ngetem di dalam,” ucapnya berlalu menuju kamarnya, tanpa rasa bersalah pada Aira yang kini kewalahan. “Aaarrggghh,, Gilaaaaa,,,” Aira menikmati sambil sesekali meringis saat batang Rangga masuk terlalu jauh. “Duuuhhhh,,, kali ini bener-bener sesak banget Gaaa,,, udaahh mau nyampe nihhh,,,” erang Aira yang memainkan timun keluar masuk di vagginanya. “Wadduuuhhh,,, Bu Guru koq cepet banget,,” tanya Rangga, namun tak dihiraukan oleh Aira yang sibuk menyambut orggasmenya. “Aaaaagghhh,, Gaaaa,,,” Aira mengangkat panttatnya lebih tinggi untuk mendapatkan penetrasi yang lebih dalam. “Sia