“Emmmhhh,, boleh aja sih,,Tapiii,, jangan kasar seperti tadi ya Deeenn,,” ucapnya setelah memastikan suaminya masih dapat bertahan cukup lama dengan tamu cantik yang tengah digenjotnya. “Tenaaang aja,, pasti saya masukin dengan lembut koq sayang,,”Lik Marni tersenyum senang saat dirinya dipanggil sayang, lalu mengangguk dengan pasti sambil tersenyum. Plop!!!,,, Batang Rangga terlepas, Lik Marni yang masih mengangkangi Rangga kini memegang erat batang besar, mengarahkan ke bagian belakang dari pintu vagginanya. “Eeenghh,,,” kening Lik Marni mengerucut, wajahnya meringis saat pintu annusnya dipaksa untuk menerima batang Rangga. Terlihat jelas wanita itu sangat ingin memenuhi keinginan Rangga dengan terus memaksa menekan panttatnya. “Deeenn ga bisaaa,, batang Aden kegedean,,”