“Saya nikahkan engkau dengan anak kandung saya Mira Anggita binti Toyo Broto dengan mahar seperangkat alat shalat dan sebuah cincin seberat lima gram dibayar tunai.” “Saya terima nikah dan kawinnya Mira Anggita binti Toyo Broto dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.” Ijab dan qabul terucap dari dua lelaki yang kini duduk saling berhadapan dan tangan saling berjabat. Di sekitar mereka banyak orang duduk dan menyaksikan peristiwa sacral itu terjadi dengan sangat khusuk. Sementara mempelai wanita tidak tampak di sana. “Bagaimana para saksi? Sah?” tanya pak penghulu pada hadirin yang duduk dan menyaksikan ijab qabul yang baru saja terucap antara Toyo dan Hendra itu. “Sah ….” “Sah!” “Sah.” Serempak para saksi dan tamu lainnya mengucapkan kata sah dan tersenyum penuh rasa bahagia saat m