Malam itu, akhirnya Iluna dan Marganta akan berangkat ke Bandara. Mereka berdua diantar oleh Arganta dan Noah. Saat ini Iluna langsung duduk di belakang tanpa mengajak ngobrol siapa pun, Marganta juga langsung mengambil tempat di belakang karena ia tahu bahwa Iluna tak akan nyaman jika yang ada di dekatnya adalah Arganta atau Noah. Maka dari itu ia lebih dulu duduk di dekat Iluna. Kini mobil mereka sudah meninggalkan rumah Iluna. Iluna menatap ke arah kanan dan kiri yang mana ia ingin menyimpan memori untuk jalan yang ada di dekat rumahnya ini karena ia akan lama meninggalkan Indonesia. Ia akan merindukan semua yang ada disini. Perjalanan menuju ke bandara hanya dilalui dengan saling diam, tak ada yang mau mulai pembicaraan. Karena tadi terlalu sunyi, akhirnya Arganta menghidupkan radio