30

1540 Words

Dua bulan sudah Iluna kebingungan sendiri karena ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa saat ini di dalam perutnya ada nyawa yang baru. Sebenarnya ia tidak ingin menyebutnya dengan kenyataan pahit, tapi nyatanya seperti itu karena meskipun ini adalah darah dagingnya tapi ini terlalu cepat baginya. Seharusnya ia masih harus menamatkan sekolahnya yang tinggal sebentar lagi tanpa memikirkan apa pun, tapi sekarang ia hampir depresi. Ini gimana, aku ga bisa diam terus kayak gini. Gimana pun juga nantinya kandungan aku akan semakin membesar pasti Mama, Papa, Lovina Kak Marga sama Kak Arga juga bakalan tahu. Batin Iluna dengan sangat takut. Saat ini Iluna baru saja pulang dari ujian nasional hari kedua. Pikirannya benar-benar berkecamuk sekarang, apalagi dirinya sekarang sedang ujian nasiona

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD