Amirra POV "Papa cuma ingin yang terbaik buat Ara. Maafkan papa ya Nak kalau keputusan ini terasa memberatkanmu. Papa yakin lelaki itu bisa membahagiakanmu. Perjodohan ini juga demi persahabatan papa dengan keluarga mereka. Ibarat pepatah agar obor tidak padam. Kamu mengerti kan, Sayang? Awalnya memang terasa berat, tapi percayalah semua pasti akan baik-baik saja. Papa hanya ingin anak papa punya masa depan yang jelas bersama dengan lelaki yang jelas." Pesan papa tadi terngiang kembali di benakku. Terasa nyaring dan merdu sama seperti derasnya air mataku. Aku menangis sambil memeluk boneka ayam-ayaman bernama Poni. Boneka yang sudah makin tak berbentuk karena ingus dan air mata asinku. Siapa yang tak sedih karena masa muda yang indah mendadak hancur di depan mata. Hancur karena s