Jangan Berani Mengusik Permatanya

1090 Words

Adam menatap nyalang sosok adik iparnya.Kini Adam dan Daffa sudah berada di taman rumah sakit. Adam duduk dengan menyilangkan kaki kanannya bertumpu pada lutut kirinya,sementara tangannya ia rentangkan bersandar sepanjang sandaran bangku taman. "Jadi sudah beres soal wanita itu?" Tanya Adam to the point. "Di mana Sifa bang,saya sudah cek data penerbangan tidak ada atas nama Sifa." "Cek?" Tanya Adam mengerutkan keningnya, "Kapan?" lanjutnya. "Tadi pagi orang-orangku mengabariku." Adam sedikit terkekeh lalu ia mengepalkan tangan kanannya untuk menutupi tawanya. "Tadi pagi?" Adam menganggukan kepalanya pelan, "Hem,apa kamu perlu orang-orangku yang lebih kompeten Daff,kau tahu kalau seorang Adam Darmawan itu memiliki perusahaan agen keamanan terbaik,kau mau menyewa mata-mata,bodyguard,d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD