When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Rengga POV. Padahal ya, aku dan Sinta selalu sama sama karena terlibat urusan PENSI. Tapi seperti aku yang kemarin kemarin, gantian Sinta menghindariku dan menjaga jarak. Memang teman teman tidak melihat gimana kami mulai menjaga jarak, tapi aku merasakan benar gimana Sinta menghindariku. Dia tak lagi menatap mataku sembunyi sembunyi, dia tak lagi menatap mataku walaupun sebentar saat dia harus bicara di hadapan forum peserta rapat, dan hampir tidak ada komunikasi antara kami, bahkan saat kami berpapasan berdua di moment tidak sengaja sekali pun. Kalo di depan teman teman kami, Sinta masih bersuara padaku tapi ya hanya sedikit dan terkesan basa basi. Karin yang terlalu focus buat Noni sibuk dengan urusan Pensi supaya semakin abai dengan Lampir yang semakin mendominasi Nino di sekolah, s