When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sinta POV. Harusnya aku sudah curiga dari awal melihat kemunculan Nino di acara LDKS ekskul Kesenian OSIS. Aku malah berpikir, Nino itu ikut serta karena Noni ikut acara ini. Gimana aku tidak berpikir begitu. Kemarin itu, beberapa hari sebelum acara, Nino sampai merasa perlu menyusul Noni yang pergi denganku dan Karin ke mall. Untuk apa coba?, ternyata untuk membelikan perlengkapan kesehatan Noni, seperti minyak kayu putih, obat, dan lainnya yang Noni biasa perlukan. “Non, Nino kok bisa ikut?” tanyaku saat melihat Noni sibuk mengabsen peserta LDKS. Jangan tanya keberadaan Febry, dia malah sok sibuk tidak jelas dengan kakak kelas yang ikutan LDKS. “Gak yau gue juga. Tapi gue senang kok, jadi berasa di kawal, apalagi Karin gak ikut. Gue dari kemarin tuh takut ganggu elo sama Rengga” jawa