When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sinta POV. Akhirnya lulus tes juga pacar pujanggaku. Aku harus tau sejauh mana lelaki yang aku pilih jadi pacar. Sejak awal aku memang feeling, Rengga itu bukan tipe lelaki bastart. Tapi tetap butuh di tes, kadangkan laki berubah sikapnya, dari yang temenan lalu jadi pacar. Waktu jadi teman seperti tau batasan, setelah jadi pacar terkadang dengan dalih sudah pacaran lalu menuntut macam macam pada perempuan yang jadi pacarnya. Lalu perempuan akan luluh karena merasa sudah punya komitmen hubungan. Padahal pacaran itu sebatas komitmen perasaan yang sama sama di rasakan satu sama lain. Di cowok suka di cewek, dan si cewek suka si cowok, jadi berbalas dan klop. Jelas tidak serta merta klop juga secar fisik. Enak aja, dengan alasan pacar, trus bisa melakukan hal jauh sampai harus membuat si per