Phoebe *** “Duuuhhh, lo yang digituin, kok gue ikut deg-degan sih, Bi?” Allana yang sedang duduk di hadapanku, menangkup kedua pipi dengan tangannya sendiri dan menatapku dengan mata berbinar. Hari ini dia datang ke apartemen dan menagih cerita resepsi pernikahan Kak Grazie. Aku mengaduk es krim yang sudah setengah meleleh dan berusaha meredakan rasa hangat di wajahku sendiri. Mengingat bagaimana Ben memperlakukanku sepanjang hari itu, aku kembali melayang. Dia membuatku merasa seperti perempuan paling cantik dan paling menarik di bumi ini. “Menurut gue ya, Ben emang pantes diacungi jempol. Cuma dia yang berhasil membuat lo ganti profile pic di medsos.” Aku terkekeh dan menyuap sesendok es krim lagi. Malam itu, Eva mengambil gambar kami yang saling berpandangan dari arah belakang. Di