Ben *** Sudut bibir Ben terangkat ketika mengetahui Phoebe tidak menolak dia gandeng. Setelah berada di tempat expo ini selama beberapa hari, Ben yakin tidak ada tempat yang benar-benar bebas dari tatapan mata yang penasaran. Karena itu, dia mengajak Phoebe, lagi-lagi, bicara di dalam mobil kesayangannya. “Maaf, ya,” kata Ben setelah duduk di belakang kemudi. Dia menyalakan mesin mobil dan menurunkan sedikit jendela. “Saya belum sempat ke salon mobil, masih ada sisa bau bawang goreng dan sedikit aroma kentang goreng.” Diterangi langit yang masih sedikit terang dan lampu yang mulai menyala di sekitar tempat parkir, dari luar mobil, Ben melihat Phoebe tersenyum lalu menunduk. “Maaf juga, nggak menemukan tempat yang lebih nyaman untuk kita bicara,” imbuh Ben yang sudah menyalakan AC mobi