di acuhkan
jarang tersenyum?? jarang bercanda?? tidak punya teman?? tidak punya tujuan hidup??
tidak perlu mencari jauh jauh itu lh aku ara, tidak ada yang membuat ku tertarik, bahkan orang banyak bilang cinta akan membuat hidup mu berwarna, cihhh kata kata sampah yang sering di kata kan
cinta hanya omong kosong bagi ku, tidak nyata, dan tidak berguna, dunia ini hanya di penuhi penderitaan, kegelapan, dan tekanan
mereka yang menjalin cinta, hanya membuat pandangan mata ku menjadi kotor saja
hingga semua berubah saat aku bertemu nya, iya bertemu nya....
ara sekolah.. "teriak wanita tua dari atas tangga
iyaaa bisa kah kau tidak berteriak hah?aku itu tidak tuli
teriak ara pada wanita itu, yang bisa dibilang ibu ara sendiri terkadang ara tidak tau kenapa harus terlahir di rahim nya wanita yang menyusahkan
aku pergi dulu" ucap ara sambil menyandang tas nya ingin berlalu pergi, namun tak di hiraukan oleh ibu nya yang sibuk dengan HP nya itu
wanita menyusahkan"gerutu ara
sampai di sekolah ara di suguhi dengan pemandangan teman teman, ahhh yang lebih tempat sampah di mata ara, yang sedang bergandeng mesra dengan pacar pacar mereka
pagi pagi sudah buat mata ku sakit saja"gerutu ara memutar kan bola mata nya
brakk
oyyyy ara cantik banget lohh, beliin gw bakso dong"wanita bernama siana, menggebrak meja ara dengan santai mencolek dagu nya melihat dengan mata meremehkan
lu punya kaki, gk pincang kn?? beli sendiri dong sana, kecuali tadi ly kecelakaan terus lumpuh, baru minta tolong sama gw"ara menepis tangan siana sambil menatap remeh kembali
wahhh berani banget lo"merampas minuman ara, membuka botol dan menyiram kan nya tepat di kepala ara, lalu dengan sengaja menendang bangku nya sampai ara terjatuh
awww stttt
satu kelas hanya tertawa, beberapa juga menatap iba, tidak peduli, jijik, tidak ada yang membantu ara sama sekali hingga guru masuk, melihat ara terkapar, namun guru tersebut langsung memalingkan muka, pura pura tidak melihat apa pun,
guru tersebut lansung memulai pelajaran, tanpa peduli ara yang terduduk di lantai dengan pakaian basah
bajingan brensek, liat aja gw bakal lakuin berkali-kali lipat malu ini sama kalian semua, itu janji gw janji ara
ara kembali duduk di meja nya hingga pelajaran selesai saat istirahat ara keluar sekolah untuk mengering kan seragam nya,
saat kembali ara menemukan sejarih kereta merah dengan tulisan hitam, ara tanpa sadar mengeja kata tersebut, lalu seketika suasana di dalam kelas sunyi
gelap, sepi, ara tersadar dengan pintu kls yang terbuka, membuat bayangan tadi menjadi hilang
tidak ambil pikir ara langsung duduk memulai pelajaran hingga selesai walaupun ada beberapa kendala yang terjadi lagi