bc

entah apa yang akan terjadi di pernikahanku

book_age18+
2
FOLLOW
1K
READ
friends to lovers
serious
magical world
high-tech world
husband
like
intro-logo
Blurb

kisah ku di mulai dari awal perkenalanku dengan calon suamiku,sebelumenimbulkan kecemburuan dari tetangga² kami, tapi itu tidak mesti aku ceritakan yah teman², karna jika aku ceritakan takutnya malah membuat kamu sebagai pembaca berdosa karna jadi menggunjing kitanya, hari ini 'minggu 6 Oktober 2019' hari dimana aku di minta perkenalan oleh seorang pria yang bernama Leon Prima Ariansyah, yang berumur 35th, memang jauh lebih tua dariku dan dia pria yang baik jika di lihat dari caranya bersikap, dia juga orangnya sopan, dia yg berparas rupawan dan memiliki tinggi sekitaran 148cm-an, jika di bandikan denganku , aku memang lebih tinggi darinya 10cm darinya, aku sempat di buat gugup olehnya, pipiku memerah, dan aku lihat dia juga menyadari akan hal itu, tapi dia tak permasalahkan itu, dia bilang malamnya dia akan mengajakku untuk makan malam, tapi aku segera menolak dengan alasan ini kan baru hari pertama kita ketemu dan berkenalan, apa tidak lebih baik jika kita berkenalan lebih lanjut dulu bagaimana kedepannya, dan senangnya dia mau mendengarkan apa yang aku katakan, tp sebelum aku pergi dia memanggilku, " lora, bolehkah aku minta nomor WAmu?" dengan malu², "boleh, silahkan d catat aja, 08xxxxxxxxxx, sudahkan, aku pulang dulu yah, gak enak di liatin sama orang²", jawabku mulai gugup.

2 minggu kemudia dia kembali menemuiku di pasar tempat kami awal bertemu, " lora, kita kan udah dua minggu dekat, kamu mau tidak jika ku ajak untuk makan malam kali ini? " dia terlihat sangat bersemangat, awalnya aku berniat menolak, tapi aku tidak berani jika langsung menolaknya, jadi aku coba cari alasan kembali "aku bukannya gak mau, hanya saja kamu tau sendiri aku di sini tinggal bersama adik ibuku, kalau kamu memang berminat ngajak aku makan, kamu mau kan minta izin dan persetujuan dia dulu? " jawabku sambil tersenyum, "baiklah, nanti aku akan temui dia, tapi jujur sebenarnya aku agak gugup bicara dengannya, karna dia merupakan teman sepergaulanku, tapi aku akan usahakan, gimana, apa kamu senang? " melihat tatapannya, dia seakan akan mengujiku, "jika memang di izinkan aku akan pergi, namun bila tidak ku harap kamu jangan kecewa" jawabku dengan santai, dia mengangguk seakan setuju.

malamnya dia datang ke rumahku, awalnya aku gugup, tapi aku tau, om ku pasti tidak akan mengizinkannya, karna dia merasa kalau aku tidak cocok dengannya, karna dia sudah begitu tua, tapi bagiku apapun keputusan om ku malam itu aku sangat mendukungnya, "ngapain kamu ke sini, kok tumben²an kamu mampir ke sini yang biasanya kamu gak pernah kesini" kata om ku tegas kepadanya, "aku ingin mengajak keponakanmu untuk makan malam" jawabnya gugup, "aku tidak mengizinkan karna dia di sini adalah tanggung jawabku, tapi jika kamu ingin makan² bersamanya, kamu beli nasi atau apapun yang ingin kamu makan dan bawa ke sini, tapi jangan lupa belikan aku dan istriku juga" kata om ku sambil tertawa seakan akan mengejeknya, "jadi kami tidak di izinkan keluar", jawabnya sambil mengedipkan matanya kepadaku, " kalau keluar tidak boleh, tapi kalau di sini silahkan" kata om ku menegaskan, tak lama habis itu dia pergi, ku kira dia kecewa dan takkan kembali, eeh gak lama kemudian dia nya nongol lagi, sambil bawa nasi beberapa bungkus, om ku hanya ketawa geli melihat sikapnya yang seperti itu, sedangkan tanteku malah menertawakan aku dan berkata, "tante lihat dia seperti sangat terpikat denganmu, dan sangat menginginkanmu", sambil tertawa, " kalau yang ku lihat juga begitu, dia tampak cengengesan tuh di atas motornya", jawabku sambil melihat dia, "ternyata besar juga niatmu yah, ku kira kau tak lagi kembali tadi, setelah ku lihat wajah kecewamu itu" kata om ku sambil menepuk² pundaknya, "yah enggak lah, aku pasti kembali lah, kan sudah di janjikan mau makan malam" jawabnya seadanya, tapi dia masih kelihatan agak kesal dan kecewa banget, "masuklah, ngapain hanya berdiri di luar" kata tanteku sambil tersenyum kepadanya, "iya, ini juga mau masuk, kita makan bareng" jawabnya sambil tersenyum malu,

keesokan harinya aku curhat kepada tante tentang perasaanku kepada dia, "tan, menurut tante jika dia memang benar²berniat serius, apa om dan keluargaku akan setuju jika kami melanjutkannya ke jenjang yg lebih serius tan? ", tanyaku gugup, " tante tidak tau, tapi tante akan bantu yakinkan keluargamu kalau dia itu orang yang baik, karna tante sudah lama mengenalnya, jadi setidaknya tante bisa menjamin agar keluargamu tidak meragukannya " jawab tanteku dengan serius, "bisakah seperti itu tan? ", tanyaku dengan polosnya, " ya bisa lah, lagipun hubungan tante dan keluargamu kan juga sangat dekat, dan setiap saran tante pasti di setujui keluargamu", jawab tanteku meyakinkan ku, "semoga saja demikian tan", jawabku sangat berharap

see you..

chap-preview
Free preview
entah apa yang akan terjadi di pernikahanku
kisah ku di mulai dari awal perkenalanku dengan calon suamiku,sebelum menimbulkan kecemburuan dari tetangga² kami, tapi itu tidak mesti aku ceritakan yah teman², karna jika aku ceritakan takutnya malah membuat kamu sebagai pembaca berdosa karna jadi menggunjing kitanya, hari ini 'minggu 6 Oktober 2019' hari dimana aku di minta perkenalan oleh seorang pria yang bernama Leon Prima Ariansyah, yang berumur 35th, memang jauh lebih tua dariku dan dia pria yang baik jika di lihat dari caranya bersikap, dia juga orangnya sopan, dia yg berparas rupawan dan memiliki tinggi sekitaran 148cm-an, jika di bandikan denganku , aku memang lebih tinggi 10cm darinya, aku sempat di buat gugup olehnya, pipiku memerah, dan aku lihat dia juga menyadari akan hal itu, tapi dia tak permasalahkan itu, dia bilang malamnya dia akan mengajakku untuk makan malam, tapi aku segera menolak dengan alasan ini kan baru hari pertama kita ketemu dan berkenalan, apa tidak lebih baik jika kita berkenalan lebih lanjut dulu bagaimana kedepannya, dan senangnya dia mau mendengarkan apa yang aku katakan, tp sebelum aku pergi dia memanggilku, " lora, bolehkah aku minta nomor WAmu?" dengan malu², "boleh, silahkan d catat aja, 08xxxxxxxxxx, sudahkan, aku pulang dulu yah, gak enak di liatin sama orang²", jawabku mulai gugup. 2 minggu kemudia dia kembali menemuiku di pasar tempat kami awal bertemu, " lora, kita kan udah dua minggu dekat, kamu mau tidak jika ku ajak untuk makan malam kali ini? " dia terlihat sangat bersemangat, awalnya aku berniat menolak, tapi aku tidak berani jika langsung menolaknya, jadi aku coba cari alasan kembali "aku bukannya gak mau, hanya saja kamu tau sendiri aku di sini tinggal bersama adik ibuku, kalau kamu memang berminat ngajak aku makan, kamu mau kan minta izin dan persetujuan dia dulu? " jawabku sambil tersenyum, "baiklah, nanti aku akan temui dia, tapi jujur sebenarnya aku agak gugup bicara dengannya, karna dia merupakan teman sepergaulanku, tapi aku akan usahakan, gimana, apa kamu senang? " melihat tatapannya, dia seakan akan mengujiku, "jika memang di izinkan aku akan pergi, namun bila tidak ku harap kamu jangan kecewa" jawabku dengan santai, dia mengangguk seakan setuju. malamnya dia datang ke rumahku, awalnya aku gugup, tapi aku tau, om ku pasti tidak akan mengizinkannya, karna dia merasa kalau aku tidak cocok dengannya, karna dia sudah begitu tua, tapi bagiku apapun keputusan om ku malam itu aku sangat mendukungnya, "ngapain kamu ke sini, kok tumben²an kamu mampir ke sini yang biasanya kamu gak pernah kesini" kata om ku tegas kepadanya, "aku ingin mengajak keponakanmu untuk makan malam" jawabnya gugup, "aku tidak mengizinkan karna dia di sini adalah tanggung jawabku, tapi jika kamu ingin makan² bersamanya, kamu beli nasi atau apapun yang ingin kamu makan dan bawa ke sini, tapi jangan lupa belikan aku dan istriku juga" kata om ku sambil tertawa seakan akan mengejeknya, "jadi kami tidak di izinkan keluar", jawabnya sambil mengedipkan matanya kepadaku, " kalau keluar tidak boleh, tapi kalau di sini silahkan" kata om ku menegaskan, tak lama habis itu dia pergi, ku kira dia kecewa dan takkan kembali, eeh gak lama kemudian dia nya nongol lagi, sambil bawa nasi beberapa bungkus, om ku hanya ketawa geli melihat sikapnya yang seperti itu, sedangkan tanteku malah menertawakan aku dan berkata, "tante lihat dia seperti sangat terpikat denganmu, dan sangat menginginkanmu", sambil tertawa, " kalau yang ku lihat juga begitu, dia tampak cengengesan tuh di atas motornya", jawabku sambil melihat dia, "ternyata besar juga niatmu yah, ku kira kau tak lagi kembali tadi, setelah ku lihat wajah kecewamu itu" kata om ku sambil menepuk² pundaknya, "yah enggak lah, aku pasti kembali lah, kan sudah di janjikan mau makan malam" jawabnya seadanya, tapi dia masih kelihatan agak kesal dan kecewa banget, "masuklah, ngapain hanya berdiri di luar" kata tanteku sambil tersenyum kepadanya, "iya, ini juga mau masuk, kita makan bareng" jawabnya sambil tersenyum malu, keesokan harinya aku curhat kepada tante tentang perasaanku kepada dia, "tan, menurut tante jika dia memang benar²berniat serius, apa om dan keluargaku akan setuju jika kami melanjutkannya ke jenjang yg lebih serius tan? ", tanyaku gugup, " tante tidak tau, tapi tante akan bantu yakinkan keluargamu kalau dia itu orang yang baik, karna tante sudah lama mengenalnya, jadi setidaknya tante bisa menjamin agar keluargamu tidak meragukannya " jawab tanteku dengan serius, "bisakah seperti itu tan? ", tanyaku dengan polosnya, " ya bisa lah, lagipun hubungan tante dan keluargamu kan juga sangat dekat, dan setiap saran tante pasti di setujui keluargamu", jawab tanteku meyakinkan ku, "semoga saja demikian tan", jawabku sangat berharap Suasana 3 hari setelah aku pulang ke rumah mamaku waktu itu hari minggu 15 Oktober 2019, di hari itu mama mengajakku untuk pergi menemani dia ke ladang orang, untuk memberi pupuk tanaman mereka, dan karna aku tidak ad pekerjaan jadi aku pikir sambil refresing, jadi aku ikut ajakan mama, se sampainya di sana tampa banyak pertanyaan aku kerjain apa yang aku bisa, kata mama jangan terlalu berpanas panasan nanti demam mama ku mengingatkan, aku hanya mengangguk meng.iyakan, tak lama abis itu si dia telfon, katanya mau temui aku dan mama, kata mama ya kalau dia tau jalan silahkan, tapi kalau nyasar mama lepas tanggung jawab kata mamaku bercandai dia, awalnya mama juga penasaran sama dia makanya mamaku izinkan dia buat datang, yha awalnya mama yakin banget dia gak bakalan sampai eh ternyata siangnya ketika aku dan mama selesai sholat dzuhur, dia nya nyampe, yah mama kaget, lah kok dia bisa nyampe ya padahal dia gak tau jalannya, ya aku jawab aj kalo dia serba tau jawabku asal, tak lama abis it aku dan mama makan, terus mama ngajakin dia makan juga, jadi akhirnya kita makan bareng, sorenya setelah pekerjaan kita semua selesai, gajinya di serahin ke mama sama orang yang punya ladang, dan yang bikin aku jengkel, si dia gak di gaji sama sekali, padahal dah ikut kerja juga setengah hari, tapi kek gak dia hargain sama yang punya ladang, kata si dia sih biarin, mungkin belum rezeki dia, ya aku aja sih yang jadi ndak enakan sama dia, udah capek capek ujungnya gk di gaji juga, di perjalanan pulang mama ngajakin buat makan bakso, ya aku gk nolak lah, awal nya mau traktir dia eh malah aku dan mama yg d traktir dia, lucu sih, gak lama abis makan bakso, kita pulang dan mama ngajakin dia pulang juga, awalnya dia nolak karna dah mau magrib, tapi karna aku bikin ekspresi kesal dia nolak ajakan mama akhirnya dia mau juga d ajak pulang, tapi sesampainya di rumah, aku gak ngizinin dia pulang, mengingat hari udah malam dan mengingat perjalanan dia juga jauh dan rawan juga, dan nenek aku juga setuju dan suruh dia nginep, dan katanya gak enak di pandang orang kalau dia tidur di rumah aku, akhirnya aku suruh dia tidur di surau milik keluargaku, awalnya ada om aku yang mau temanin dia, eh malah akhirnya dia tidur sendiri karna om aku malah pergi buat temanin abngnya buat jagain sapi yang mau lahiran, untungnya dia gak takut sendirian. keesokan harinya, ternyata dia bangunnya kesiangan dan di ketawain nenek aku, gimana mau jadi penjaga mesjid kalo bangunnya kesiangan begitu, yang ada ntar malah sholat subuh jam 8 yah gak mungkin kan, dan dia nanggapinnya dengan senyum doang karna malu

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Malam Panas Berondong dan Mama Muda

read
35.2K
bc

Suami Kontrak

read
2.7K
bc

Sweet Sinner 21+

read
909.2K
bc

Gadis Daddy Yang Nakal

read
35.3K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.3K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
212.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook