Suasana apartemen Leo kini terasa sunyi. Baik Abhi maupun Dea masih belum mau buka suara. Terutama Dea. Dea masih memikirkan ucapan Leo tadi yang mengatakan Abhi membutuhkannya. Yang benar saja. Mana mungkin Abhi membutuhkannya. Abhi seperti pria yang tahan banting. Apa benar Abhi seperti yang Leo tadi katakan? Dea menatap Abhi dalam dan lekat. Dalam benaknya ada pertanyaan yang harus di jawab Abhi dan dia sungguh penasaran. "Abhi, apa aku boleh bertanya?" Dea mencoba nekat. Kini giliran Abhi yang menatap Dea dalam. Pria itu mengangguk. "Tanya apa?" jawab Abhi. "Kenapa dulu kamu membenci Nenek Risma?" Plong sudah. Dea akhirnya bertanya. Tapi sepertinya Dea salah bicara dan bertanya. Karena efek dari pertanyaannya justru Abhi malah membuat Abhi terdiam membisu. 'dasar bodoh. Kau