Club

2629 Words

Aku sepertinya telah melakukan hal bodoh. Terlebih dibanding mengakui hal itu secara nyata, nampaknya aku lebih suka menyalahkan Idril atas bujukannya yang sedikit mempan untuk melakukan hal seperti ini. Aku tidak mengerti aku menggunakan komputer toko untuk kemudian memasuki sebuah aplikasi dating yang sepertinya mau tidak mau akan tersambung ke ponselku yang raib. Aku bahkan masih mengingat janji yang aku buat dengan dokter Raulin. Tapi mengingat ponselku tidak ada disini aku tidak tahu bagaimana kelanjutan dari kencan kami berdua. Aku mendengus sembari mengerutkan hidungku. Aku baru saja bertemu dengan seorang pria membosankan dan terlibat beberapa percakapan kecil dengannya. Dan sejauh ini dia adalah yang paling terburuk untuk mengusir kebosananku. “Oh… ayolah…” aku menirukan gaya Id

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD