Jerat

2161 Words

Elvern memang naif. Naif yang keterlaluan sampai dia tidak bisa lagi mengelak apapun. pemuda itu bersandar di pintu kamar mandi, bak mandi sudah siap untuk diisi. Terlebih lagi beberapa saat yang lalu dia mengisinya dengan air hangat secara manual. Merebus air di kompor. Elvern paham bahwa di apartment bobrok seperti ini dia tidak bisa mengharapkan hal-hal otomatis layaknya di kondominium yang dia tinggalkan demi mengejar Haleth. Dia ingin sekali menyesali keputusan kekanakan yang dia buat demi mengejar Haleth. Namun belum pula teralisasi tenaga sudah habis lebih dulu. Ia lapar. “Apa yang akan kau makan selama tiga hari kedepan?” “Haleth tentu saja” Pembicaraan menyebalkan antara dia adiknya kembali membuat dirinya semakin merutuk. Dia tahu bahwa dirinya terlalu naif sebab sempat be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD