Setelah membayar ongkos taksi, Mama Raka segera masuk ke sebuah restoran dengan tergesa-gesa. Ia berlari-lari kecil smabil melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Mama Raka sudah telat dua puluh menit karena macet di jalanan. Ia segera memasuki restoran bernuansa Italia itu dan melangkah pelan sambil celingak celinguk mencari keberadaan mamanya Jessica. Sampai kemudian ia melihat mama Jessica duduk di pojokan sana. Suasana restoran di pagi hari masih cukup lengang. Mama Raka cepat-cepat mendekat sembari tersenyum, tapi mama Jessica hanya menatap sekilas, lalu membuang muka. Deg. Langkah kaki mama Raka melambat seiring dengan perasaan tidak enak yang menyerbu. Ia kemudian duduk dengan canggung, meletakkan tasnya di tas meja dan menatap mama Jessica yang tampak acuh. “M