Bagian 21

1201 Words

“Tuuuuuuuuuuuut ....” Suara elektrokardiograf menunjukkan tidak ada denyut jantung pasien. Nadira menunggu di luar ruangan ICU dengan wajah panik dan terus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dia mengintip melalui dinding kaca, hingga uap dari embus napasnya berjejak di sana. “Rio ...,” lirihnya penuh harap. Dia menaruh harap penuh pada para dokter yang sedang menangani anaknya, juga meminta keajaiban pada Tuhan agar menyelamatkan dan menyembuhkan kembali Rio. Niat hati dia ingin memberitahu kebenaran pada Rio, akan tetapi kenapa kondisinya malah seperti ini? Apakah semua sudah terlambat? Apakah dia akan memiliki kesempatan? “Rio, bangun, Nak! Papamu di sini! Jangan pergi ... papamu di sini,” rintih Nadira sambil menangis. Wajahnya semakin pucat saat dia melihat bagaimana dokte

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD