Nadira turun dari taksi dengan suasana hati yang tidak bagus. Dia langsung menuju ke bilik kerja miliknya, tapi seperti biasa, Lusi sudah menunggu di sana. “Nadira ...!” Antusias Lusi begitu melihat sahabatnya. Karena mendengar Lusi menyebut nama Nadira, Bu Indra pun juga sampai keluar dari ruangannya. “Nad! Kamu sudah datang?” “Iya, Bu!” “Bagaimana?” “Pak Rangga mau membuat kontrak dengan kita. Beliau berkata akan mengirimkan berkas kontrak dengan segera pada DeliFood!” jawab Nadira yang mencoba untuk tetap senyum. Bu Indra langsung mengembuskan napas dengan lega. Dia seperti diguyur air di tengah padang pasir. “Ya ampun, aku benar-benar berdebar memikirkan itu seharian. Untung saja kau berhasil mendapatkan hati Pak Rangga, ya,” tutur Bu Indra yang segera diralat oleh Nadira