Our promise

711 Words

Aku berjalan ke dalam kelas dengan perasaan yang sulit ku artikan. Dapat ku lihat Athala sudah berada di tempat duduknya. Aku mencoba untuk tidak menanggapi Athala. Tapi aku rasa itu tidak akan terjadi. Setelah dia menyadari kehadiran ku, Athala langsung tersenyum kepadaku. Aku pun duduk di bangku ku dan berpura-pura tidak melihat senyumannya. "Al.." panggil nya. Tetapi aku tidak menghiraukannya. "Alira." Sekali lagi dia memanggil ku. Tapi kali ini aku pun menoleh ke arahnya. "Bisa kita bicara sebentar?" "Gue sibuk." "Bentar aja." "Tap--" "Please.." Aku menghela napas panjang. Kalau dia sudah memohon seperti itu rasanya aku tidak tega untuk menolaknya. Aku pun langsung berdiri dari duduk ku. "Bicara di mana?" Dia tersenyum kepadaku detik berikutnya dia bangkit dari duduk nya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD