Kevin mengetuk pintu kediaman keluarga Harimurti dengan amat kencang. Ia nampak amat gelisah. Ia terus mengetuk pintunya dengan tidak sabar. Tidak lama setelah mengetuk, pintu rumah pun terbuka dari dalam. Seorang laki-laki tengah baya keluar untuk membukanya. Siapa lagi kalau bukan Farid, om Mutiara. "Aduh! Siapa sih yang mengetuk pintu malam-malam dengan begitu keras?!" kata Farid nampak kesal dan marah. Kevin masih memberikan ekspresi yang sama. "Siapa kau?! Kah pikir ini sudah jam berapa?! Apa tidak tahu kalau restoran kami sudah tutup?!" ujar Farid. "Maaf, mengganggu malam-malam. Tapi aku mencari Mutia!" ujar Kevin masih dengan wajah cemasnya. Membuat Farid mengkerutkan kening mendengarnya. "Mutia?! Kenapa mencarinya di sini?! Mutia tentu saja di rumah suaminya!" "Tidak ...