Bab 9

935 Words
"Banyak dari kita mengatakan sayang dan cinta pada orang tuanya dengan memberikan kehidupan yang bagus, pakaian mewah, rumah bagus, mobil bagus dan lain sebagaianya, tapi hanya sedikit yang ingat bahwa kebahagaian di dunia ini hanya sementara ada kebahagiaan lain yang harusnya ia juga persiapkan untuk orang tuanya kelak di akhirat. Seorang perempuan kala ia baligh maka ia wajib memakai hijabnya menutup auratnya menjulurkan jilbabnya sampai ke d**a menjaganya dari pandangan lelaki yang tidak halal baginya. Hal ini bukan hanya untuk melindungi ia namun juga melindungi orang tuanya dari api neraka. Seorang wanita atau gadis sampai ia menikah ia adalah tanggung jawab ibu bapaknya dosa yang ia kerjakan juga akan menjadi pertangung jawaban keduanya kelak di hadapan Allah, jadi mana kata sayang yang lisan kita ucapkan, jika kelak nanti kita sendiri yang membawa mereka ke dalam api neraka? Begitu pula jika kita menikah, maka pertanggung jawaban kita beralih pada suami kita, kita bisa saja mengatakan mencintai suami kita, tapi jika kita tidak menjaga aurat kita sama juga kita kelak menjerumuskan suami kita ke neraka. Mari kita renungkan sama-sama ukhty apakah kita akan terus seperti ini? Banyak diantara kita dan kungkin diri kita sendiri pernah mengalaminya, pernah nggak kita berkata? "Nanti saja ah saya belum baik." "Ya malu lah sama jilbab kalau saya masih suka ghibah, masih suka jailin orang, masih suka mengumpat dll." "Nanti pasti digodain cie taubat ya?" Baiklah sekarang kita balik, sholat sama menutup aurat kan sama-sama wajib kan? Kenapa bisa shalat padahal katanya belum baik tapi kalau berhijab harus nunggu baik? Kenapa bisa melaksanakan shalat padahal masih sika ghibah dan lain-lain tapi kalau berhijab nunggu nggak ghibah dulu? Di godain mah biasa, saya sering kok tapi ya masa bodoh, yang biasa godain kita siapa? Setan kan ya? Jadi kalau mereka godain kita kadi mereka apa? Jawab sendiri-sendiri ya. Coba tanyakan pada hati kecil kita apa sih sebenarnya yang buat kita enggan berhijab? Apa yang kita takutkan? Padahal Allah bersama kita? Ukhty saya bicara begini bukan berarti saya suci, bukan! Saya bukan sok suci, hanya saja saya pernah mengalami apa yang kalian mungkin rasakan saat ini. Saya memang terlahir dari keluarga yang sedari kecil sudah dikenalkan agama tapi bukan berarti saya kebal godaan setan, ada saatnya saya pernah berpikir kenapa harua berjilbab lebar dan kenapa harus baik kenapa nggak boleh mengumpat, ghibah dan lain-lain. Bahkan sampai saat ini mungkin tanpa sengaja atau tidak sengaja melakukan dosa. Kalau ada yang tanya nanti kalau saya berjilbab punya teman nggak ya, dapat pacar nggak ya? Dapat kerja bagus nggak ya? Saya akan jawab, dapat kita akan dapat teman yang luar biasa yang baik sama kita bukan saat kita ada atau senang saja tapi teman yang selalu ada saat apapun keadaan kita, saya membuktikan itu. Masalah pacar? Kita tidak akan dapat karena apa? Karena pacaran hanya akan menambah dosa kita dan ingat saat kita pacaran orang tua kita juga kena imbasnya. Katanya sayang orang tua masa malah ngajak orang tua ke neraka? Hayoo gimana tu? Terus Kerja? Hmm. Saya pernah menolak tawaran kerja karena di sana saya harus melepas jilbab, dan Alhamdulillah saya keterima di tempat kerja yang baik setelahnya bahkan setelah saya memutuskan bercadar, bos saya di kantor fine-fine aja, meski sebelumnya dalam hati saya menyakinkan diri jikau saya di pecat karena saya bercadar saya ikhlas. Tapi Allah maha baik sehingga saya diberikan keleluasan dalam berhijrah sampai akhirnya saya berada di sini di depan kalian semua. Apa lantas saya langsung berubah saat itu? Tidak, semua butuh proses dan perjuangan atau dalam islam di sebut istiqomah. Jadi ukhty mungkin kalian berpikir bahwa berjilbab lebar tidak pernah merasakan kegalauan seperti kalian? Itu salah, ada di antara mereka yang akhirnya mendapatkan hidayah karena mereka mau menjemputnya. Mau berubah mau menunjukkan sayang mereka kepada orang tua bukan sekedar sayang di dunia. Jadi mari kita sama-sama yang sudah baik yang sudah berubah menjadi baik atau yang masih proses dan lain-lain. Yuk mari sempurnakan kebaikan kita dengan menutup aurat kita. Bukan untuk siapa-siapa tapi untuk kita sendiri dan orang tua kita atau suami kita. Nah baiklah teman-teman sampai di sini ada yang mau di tanyakan?" Tutup Ayra setelah memberikan motovasi pada sahabat-sahabat di salah satu SMA di Wonogiri. "Akhwat berhijrah." "Baiklah temana-teman semua yang ingin bertanya bisa dituliskan di kertas yang tadi telah panitia bagikan. Nah Ukhty Ayra sambil menunggu pertayaan dari teman-teman akhwat di sini mengenai materi tadi, kami dari pihak panitia tahu bahwa ukhty sendiri bisa dibilang salah satu pengurus dari pondok ya, apa sih rahasianya bisa sukses diusia muda? "Alhamdulillah, kalau dibilang sukses, tapi sebenarnya masih banyak pemuda atau pemudi yang lebih sukses dari saya. Tapi dari pribadi saya akan berbagi tips bagaimana bisa berkembang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Yang pertama adalah doa yang pasti lalu usaha itu harus karena kita tahu keduanya nggak bisa dipisahkan, lalu yang pasti dukungan atau restu orang tua karena bagi saya sendiri restu orang tua itu seperti wasilah atau jembatan agar doa kita tu bisa lebih cepat sampai dan juga pastinya saya suka banget istighfar dan sholawat. Misalnya saya pingin sesuatu saya suka shoalawatin apa yang saya mau dan banyak istighfar, dan alhamdulillahnya selalu saja ada jalan buat saya dapatin itu semua gitu kek Allah tu membuka jalan gitu yang awalnya kelihatan susah dan nggak mungkin jadi mungkin." "Jadi ada doa, usaha, restu, istighfar, sama sholawat ya ukhty Ayra, masya Allah bisa tambah referensi ini, siapa tahu pas ujian gitu kita sholawatin jadi jawaban itu muncul yaa?" "Ya bisa jadi kek hafalan tiba-tiba inget aja di kepala, tapi ya imbangi usaha itu tadi dengan belajar dan mengulang materi yang akan diujikan." "Baik, insya Allah dicoba, baiklah ukhty sudah ada beberapa yang saya terima pertanyaannya bisa di mulai?" "Bisa." TBC
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD