Dengan perasaan cemas, Daniel mondar-mandir di depan kamar Bella. Ia tidak berani mengetuk karena ia sendiri tidak tahu harus menjelaskan dari mana. Bella tidak muncul sedari tadi, jadi ia berniat untuk menemuinya. Ada rasa bersalah dalam hati sebab tidak membicarakan rencananya terlebih dahulu pada sang sahabat. Ia bersembunyi saat melihat Della keluar dari kamar, memang kamar Bella dan Della lumayan dekat sehingga ia tidak boleh ketahuan.
Daniel kembali berjalan menuju kamar Bella, kali ini ia mengetuk pintu sambil berharap tidak ada yang melihat aksinya. Ia menatap pintu dengan perasaan khawatir karena Bella tak kunjung membukanya. Ia mengetuk pintu beberapa kali, akan tetapi tetap tidak ada yang membuka pintu. Ia lantas berpikir apakah memang Bella sedang tidak ada di kamar sehingga t
