Bab 24. Ancaman Lestari

963 Words

Beberapa hari setelah sidang perceraian, suasana di villa yang biasanya tenang mulai terasa tegang. Santi sedang menggendong Mandala, bayinya yang baru saja tertidur setelah seharian rewel. Ia merasa lega bisa menikmati beberapa saat ketenangan sambil duduk di sofa ruang tamu. Namun, ketenangan itu segera terpecah ketika terdengar suara bel pintu yang nyaring. Santi menoleh ke arah pintu, hatinya merasa sedikit cemas. Arman sedang tidak di rumah; ia masih sibuk dengan urusan perusahaan dan sidang perceraian. Dengan bayi yang masih tertidur di pelukannya, Santi berjalan ke arah pintu, membuka sedikit, dan wajah yang sangat dikenalnya muncul di balik pintu. Itu adalah Lestari. Sambil tersenyum sinis, Lestari melangkah masuk tanpa menunggu undangan, matanya menyapu seluruh ruangan villa. “A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD