Usai sholat subuh. "Telpon Surya sekarang, Ca!" Perintah Sekar. "Ini masih terlalu pagi, Nek, mungkin dia belum bangun." "Apa dia tidak sholat subuh, jam segini belum bangun, telpon dia sekarang! Suruh dia ke sini sendirian, sekarang!" Sahut Sekar cepat. "Ada apa, Sayang, kenapa sepagi ini Surya disuruh datang ke sini?" Tanya Sakti heran. "Buka mukenamu, Ca!" perintah Sekar, dan tanpa bisa menolak, Salsa membuka mukenanya. Kepala Salsa tertunduk dalam. "Angkat kepalamu, biar Kakek, dan Ayahmu bisa melihat apa yang ada di lehermu!" perintah Sekar lagi. Kembali Salsa hanya bisa menuruti perintah neneknya. "Astaghfirullah al adzim!" Seruan itu terlontar dari mulut Sakti, juga Safiq. "Ca!" Safiq meraih bahu Salsa. "Maaf, Ayah, ini tidak ... enghh, ehmm ... aku, kami ... khilaf." "A