"Aslan?" Naira kembali menyapa sebab Aslan sama sekali tak menoleh. Hingga akhirnya Naira berjalan lalu berdiri di sampingnya. "As--lan?" Naira sedikit tersentak melihat penampilan Aslan yang tampak berbeda. Wajah pria itu memang tak sepucat saat terakhir kali mereka bertemu. Namun, tatapan Aslan tampak kosong. Matanya terus fokus menatap lurus ke depan. Naira menyentuh lengan Aslan. Seketika Aslan menoleh ke arahnya. Keduanya saling menatap cukup lama. "Kau-- bisa melihatku?" tanya Aslan heran. "Ya. Sejak awal aku bisa melihatmu." "Syukurlah.." Aslan mengusap dadanya, seolah lega dengan apa yang ia dengar. Jika Aslan merasa lega, maka tidak dengan Naira. Perubahan sikap Aslan membuat Naira diselimuti perasaan takut yang semakin besar. "Kau pemilik rumah ini?" tanya Aslan bingung