Tak Tahu, Hanya Nyaman

1319 Words

"Apa yang kamu rasakan?" tanya Bu Cintya pada Reina setelah Rian pamit pergi ke hotel. Reina yang kini memilih untuk duduk di ruang nonton, tampak bingung saat sang ibu bertanya padanya. "Rasa apa yang Ibu maksud?" "Ya, dengan kunjungan dua lelaki yang begitu perhatian kepadamu." Bu Cintya merujuk pada sosok Rian dan Reyhan, yang baru saja menengok putrinya di waktu masih pagi. Reina menghela napas. Bayangannya kembali pada teman dan atasannya yang —betul kata sang ibu— sangat perhatian. "Aku enggak tahu, Bu. Dua-duanya baik. Bersama Reyhan hidupku penuh tawa dan ceria. Tapi, Rian juga sekarang terlihat lain dari sosok Rian yang aku kenal dulu. Meski ia masih dingin, ya ... mungkin karena memang karakternya seperti itu, tapi ia sudah lebih terlihat manusia dibanding dulu waktu sek

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD