Risma meletakan ponselnya diatas nakas. Kemudian membalikan bandang menghadap Alkema dan melingkarkan tangannya di tubuh mungil putranya itu. matanya menatap wajah tampan putranya yang begitu mirip dengan ayahnya Raditya. Risma merasa bersyukur mendapatkan buah hati seperti Alkema, yang tampan dan kucu. Risma memejamkan matanya Ketika rasa ngantuk pun mulai datang menyerangnya.
Baru saja mata terpejam, suara ponsel pun kembali membangunkannya. Dengan cepat Risma mengambil benda pipih itu untuk mengangkat panggilan yang diharapkan Raditya menghubunginya kembali. Tampa melihat siapa yang menghubungi Risma pun langsung menjawab panggilan suara itu.
“ Halo, Mas?”
“ Mas, mas, memangnya aku ini mas paijo apa.” Risma terkejut saat mendengar jawaban diseberang sana, yang ternate bukan Raditya,
