Part 41

1366 Words

“Mamamu pasti sudah menceritakan ini pada mamaku.” Eyrin menatap layar ponselnya yang bergetar menampilkan kontak mamanya sebagai pemanggil. “Kita hanya perlu menjelaskan.” “Mereka pasti kecewa,” gumam Eyrin muram. Kembali memasukkan ponsel ke tas dan bersandar ke jok menghadap Edgar. “Bagaimana kau bisa membahagiakan mereka jika kau sendiri merasa tertekan dengan tuntutan mereka? Kita hanya butuh mereka mengerti.” Eyrin mengangguk pelan. “Apa kau siap memiliki anak?” Edgar menoleh sejenak dan kembali menghadap jalanan. Dengan kekusutan yang mulai memenuhi kepalanya. Pertanyaan Edgar membuat Eyrin membayangkan seorang anak kecil yang mirip dengan Edgar. “Ya, mereka memang lucu dan menggemaskan. Sepertinya aku juga tidak keberatan. Kalau kau?” “Kau menginginkannya?” tanya Ed

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD