6.

1421 Words
Beta kriss segera bergerak akan menghentikan permintaan mereka yang sudah bisa dibayangkan akan menjadi seperti apa nantinya. "Hei, kalian jangan meminta sesuatu seperti itu lag-" "Baiklah." Ucap Jimmy yang memotong ucapan beta Kriss. Sontak beta Kriss langsung melotot ke arah Jimmy dengan raut wajah terperangah tidak percaya. Begitu juga dengan luna Raya yang terlihat begitu terkejut dengan ucapan persetujuan dari pria serigala itu. "Jimmy." Panggil luna Raya sambil menyentuh lengan kekar Jimmy hanya sekedar untuk mencegah pria serigala itu. "Alpha Jimmy." Kali ini suara beta Kriss yang berniat untuk mencegah alpha mereka itu. Terlihat raut wajah beta Kriss yang mulai memucat dengan keringat panas dingin melihat anggukan persetujuan dari pria serigala itu. Jimmy melempar pandangan tenang ke arah beta Kriss dan luna Raya bergantian sebelum akhirnya melempar senyum ke arah mereka berdua. "Tidak apa-apa, mom, beta Kriss. Aku juga mengerti resiko yang akan terjadi nanti. Tapi untuk sekedar mengajari mereka berlatih simulasi pertarungan aku rasa tidak akan apa-apa. Tenang saja, mom. Jimmy akan berhati-hati nanti, oke?" jelas pria serigala itu bermaksud untuk menenangkan mereka berdua. Dalam hati pria serigala itu sedikit terhibur dengan reaksi yang ditunjukkan oleh salah satu betanya, beta Kriss itu. Sepertinya pria itu sedikit trauma dengan kemunculan amukan yang dilakukan Jeremmy terakhir kali, hingga membuat pria itu terlihat sangat berhati-hati. Tanpa dijelaskan pun sebenarnya Jimmy juga sudah menyadari kondisi di dalam pack mereka yang cukup rendah pengawasan, karena pria-pria serigala dengan kedudukan tertinggi dalam pack mereka saat ini tengah melakukan tugas masing-masing. Karena itu juga Jimmy juga harus menjaga dirinya sendiri untuk tidak sampai kehilangan kendali diri. Luna Raya saling berpandangan dengan beta Kriss sejenak sebelum akhirnya wanita itu kembali memberikan kebebasan kepada anak semata wayang itu lagi untuk melakukan hal yang diinginkannya. Luna Raya menganggukkan kepalanya menyetujui keinginan Jimmy dan beta Kriss hanya dapat menghela napasnya pasrah menerima keputusan dari luna Raya. Itu berarti dirinya juga harus siap berjaga di sekitar Jimmy jika sewaktu-waktu pria serigala itu lepas kendali diri. Sedangkan para trainee muda yang berada di sana terlihat begitu senang ketika melihat Jimmy melangkah berjalan menuju arena pertandingan tanpa mereka mengetahui kenyataan besar yang sebenarnya tengah disembunyikan dari mereka semua. Hingga Jimmy berhenti di tengah-tengah arena dan membalikkan diri menghadap mereka semua. "Nah, sekarang siapa yang akan melakukan simulasi pertandingan bersamaku?" tanya Jimmy yang kemudian langsung membuat kericuhan kecil di sana dengan antusias seluruh trainee-trainee muda yang ingin menguji kekuatan bersama Jimmy. "Saya!" "Saya, saya alpha!" seru salah satunya menunjuk diri. "Tidak, biar saya saja alpha Jimmy!" seru yang lainnya tidak kalah semangat. "Hei kau kan sudah melakukan simulasi tadi!" protes yang lainnya juga. Jimmy mengangkat sebelah alisnya bingung dengan respon mereka. Dalam benak Jimmy, pria serigala itu sedikit bertanya-tanya mengenai alasan mereka sebenarnya yang terlihat begitu antusias ingin menguji kekuatan bersama dengan dirinya. "Sudah, sudah jangan bertengkar. Baiklah kalau begitu aku akan melakukannya dengan kalian bertiga. Silahkan kalian maju ke arena pertarungan sekarang." Ucap Jimmy yang langsung membuat ketiga pria serigala itu saling berpandangan dan akhirnya menuruti keputusan alpha mereka untuk maju bersama-sama. Mereka kini saling berhadapan dengan Jimmy di tengah-tengah arena pertarungan dengan disaksikan trainee-trainee yang lain juga luna Raya dan beta Kriss. Sebelumnya beta Kriss juga telah me-mindlink beberapa prajurit untuk ikut bersiaga di sekitar mereka, hanya sekedar untuk meminimalisir kemungkinan-kemungkinan kekacauan yang akan terjadi nanti. "Apa kalian sudah siap?” tanya Jimmy kepada ketiga trainee muda yang akan menjadi lawannya itu. "Siap, Alpha Jimmy.” Jawab ketiga pria serigala muda itu dengan kompak. "Baguslah. Lakukan apapun yang kalian bisa untuk mencoba mengalahkanku." Tegas Jimmy. "Baik, alpha Jimmy." Jawab mereka kembali dengan kompak. "Kalau begitu, kita akan mulai simulasi pertarungan dari, sekarang!" seru Jimmy memulai pelatihan pertarungan mereka yang langsung diikuti oleh perubahan wujud serigala dari ketiga pria serigala muda di sana. Tanpa menunggu dan melihat pergerakan Jimmy, salah satu dari serigala berwarna hitam langsung menerjang ke arah Jimmy yang masih mempertahankan wujud dari tubuh manusianya. Jimmy langsung memasang kuda-kudanya bersiap untuk menerima terjangan dari serigala hitam di depannya itu. Dengan sigap pria itu melompat menghindar sebelum berbalik melompati tubuh serigala hitam itu dan memeluk punggung atasnya dilanjut dengan gerakan salto ke depan dan masih memeluk erat tubuh serigala itu hingga tubuh serigalanya ikut terbanting dan jatuh ke depan. Terdengar suara kaingan dari arah serigala itu sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali untuk kembali memfokuskan diri menghadapi Jimmy. Jimmy sendiri dengan sigap kembali memasang kuda-kudanya bersiap menerima serangan lanjutan. Gerakan cepat dan halus Jimmy mengundang decak kagum dari banyak trainee yang melihat di sana. Begitu juga dengan beta Kriss dan luna Raya. Mereka berdua tidak menyangka bahwa Jimmy bermaksud mempertahankan wujud manusianya dan lebih memilih mengajari para trainee-trainee di sana menggunakan tangan kosong seperti itu. Cerdas. Pantas saja Jimmy terlihat begitu percaya diri untuk tidak membuat kekacauan di sana. Kali ini kedua serigala yang lain mulai menyerang Jimmy secara bersamaan dari depan. Jimmy langsung mengulurkan kedua tangannya ke depan dan menahan moncong serigala mereka secara bersamaan. Posisi Jimmy langsung bergerak dengan terseret mundur karena dorongan dari tenaga kedua serigala di depannya itu. Hingga kaki belakang Jimmy hampir menyentuh garis batas arena pertarungan, pria serigala itu berusaha mencengkeram dengan kuat moncong kedua serigala di depannya sebelum menarik moncong serigala itu ke arah berlawanan, kanan dan kiri lalu kemudian Jimmy saling membenturkan kepala mereka dengan keras dan kembali suara kaingan dari trainee muda itu terdengar. Nampak wujud serigala mereka terlihat terhuyung-huyung dan mennggelengkan-gelengkan kepala mereka untuk memfokuskan diri lagi. Jimmy bergerak dengan cepat kali ini memilih menyerang terlebih dahulu salah satu dari mereka dengan melompat ke punggung salah satunya dan melingkarkan lengan di sekitar lehernya, mencekik. Kedua serigala yang lain melihat rekan setimnya tengah tidak berdaya di bawah kuasa Jimmy segera berlari mendekati mereka untuk membantu. Jimmy yang sempat melihat pergerakan itu segera bergerak membanting tubuh serigala dalam cengkramannya ke arah kedua serigala yang berlari ke arahnya dan ternyata berhasil mengenai salah satunya hingga terseret ke luar arena. Tersisa satu serigala yang kini menuju ke arahnya. Dengan gerak cepat dan tepat, Jimmy melakukan gerak zig zag untuk mengecoh mata serigala tersebut dan lalu berhasil menjatuhkan tubuh serigala itu. Jimmy segera mengambil posisi di atasnya untuk menahan tubuh serigala itu. Terjadi pemberontakan kecil dari serigala di bawahnya itu berusaha untuk melepaskan diri diiringi suara geraman khas serigalanya, hingga akhirnya Jimmy membalas geraman serigala di bawahnya itu tidak kalah kerasnya dan penuh dengan kharisma. Sontak serigala muda tersebut langsung mengkerut ketakutan di bawahnya, begitu juga dengan beberapa trainee lain yang mendengar suara geraman serigala Jimmy. Padahal pria serigala itu tidak mengeluarkan alpha tonenya, namun hanya dengan suara geraman serigalanya itu berhasil membuat bulu kuduk mereka menegak, dan hal itu membuat beta Kriss meneguk ludahnya kasar. Kekuatan dari seorang alpha memang tidak boleh diremehkan, itulah pelajaran untuk beta Kriss hari ini. Jimmy melepaskan kunciannya terhadap serigala yang sudah terlihat ketakutan di bawahnya itu dan mengambil posisi berdiri tegak. "Bangunlah!" titah Jimmy menyuruh serigala di depannya itu untuk berdiri. Serigala tersebut langsung berdiri dengan kedua telinga yang menunduk ke belakang, terlihat masih ketakutan. Bahkan kepala serigala itu tidak berani mendongak untuk sekedar menatap Jimmy. Tubuh serigalanya berangsur-angsur berubah ke wujud manusia normal dan menampakkan tubuh telanjangnya. Segera salah satu dari teman mereka bergerak memasuki arena pertarungan untuk membawakan jubah sebagai penutup tubuh petarung di sana. Teman yang memberikan jubah kepada serigala muda itu memberikan tepukan penyemangat di kedua pundaknya dan sebuah bisikan lemah yang mengatakan bahwa dirinya telah melakukan dengan baik yang tentu saja masih bisa didengar oleh pendengaran tajam Jimmy sebelum teman serigala muda itu pergi. Jimmy tersenyum kecil melihat kedekatan mereka. Kedua serigala yang lain juga kembali memasuki arena pertarungan dengan jubah yang telah disiapkan untuk mereka setelah melakukan simulasi pertarungan. Mereka saling berdiri di sisi sebelah serigala yang baru saja mendapat geraman keras dari serigala Jimmy. Mereka diam-diam saling berdiri menguatkan satu sama lain di depan Jimmy yang masih berdiri memerhatikan mereka dengan senyuman tipis di wajah tampannya. "Kalian sudah berusaha dengan baik. Kerja yang bagus." Ucap Jimmy yang langsung membuat senyuman di masing-masing wajah ketiga trainee tersebut begitu juga dengan ketiga trainee yang lain melebar. Ini adalah momen langka dimana mereka bisa melihat sendiri kemampuan dari seorang pemimpin yang selama ini mereka ikuti ini. Meski tanpa perubahan wujud serigalanya, Jimmy bisa dengan mudah melumpuhkan ketiga serangan dari mereka semua. Terdengar suara tepukan keras yang menggema di arena pertarungan untuk Jimmy dan ketiga trainee tersebut. Luna Raya dan beta Kriss juga terlihat begitu bangga melihat pertarungan mereka. Mereka berdua ikut memberikan tepuk tangan untuk pertarungan itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD