Mereka berempat membeku. Tidak ada seorang pun di antara mereka yang bersuara bahkan bergerak sedikit pun. Jantung yang berdebar dan kedua tangan sudah bergemetar, membuat Zea tidak kuasa dan hanya meluapkan rasa takutnya dengan membalas erat pelukan dr. Viona. Sementara Axton dan Hugo juga saling melindungi. Perlahan, kedua pria itu mulai mendekati dr. Viona dan Zea. “Diam. Jangan ada yang bergerak,” gumam Axton dengan kedua tangan ke depan seraya menyuruh ketiga rekannya untuk tidak bergerak dan menimbulkan suara apa pun. Zea menoleh ke kiri. “Kau yakin … kita ti-tidak salah … li-lihat??” tanya Zea sudah bergemetar. Tidak menyahut ucapan Zea, dr. Viona memberi isyarat dengan usapan lembut di lengan Zea. Lalu, Axton menggelengkan kepala tanpa melepas pandangannya dari hewan melata ya