Malam pertama mereka di desa Bahureksa mendapatkan tidur yang nyenyak. Mereka terlalu lelah untuk sekadar menyadari adanya nyamuk, bahkan gangguan makhluk tak kasat mata. Perjalanan mereka ke desa itu bahkan sudah menguras sebagian emosi karena ketakutan. Alvin yang bangun lebih dulu untuk sholat subuh merasa heran karena tidak mendengarkan suara Adzan meskipun samar. Ia menghela napas dan menyadari betapa ia dan rekan-rekannya telah berada jauh sekali dari kota, bahkan mungkin peradaban. Melangkah dengan hati-hati menuju ke belakang untuk berwudhu, Alvin sebisa mungkin tidak menimbulkan suara, karena rumah yang ia tempati bermalam saat ini terbuat dari kayu, sehingga suara sekecil apapun bisa terdengar. Namun, karena kamar mandinya berada terpisah dari rumah itu, Alvin pun mengambil po